Materi 1. Seni Lukis
Kompetensi Dasar :
3.1 Memahami konsep dan prosedur karya seni lukis dengan beragam media dan teknik.
4.1 Membuat karya seni lukis dengan beragam media dan teknik.
4.1 Membuat karya seni lukis dengan beragam media dan teknik.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian seni lukis dengan benar.
2. Mengidentifikasi berbagai tema dalam berkarya seni lukis dengan benar.
3. Mengidentifikasi berbagai macam alat dan bahan berkarya seni lukis dengan benar.
4. Menjelaskan teknik berkaya seni lukis dengan benar.
5. Membuat lukisan dengan beragam media dan teknik dengan kreatif.
Anak-anak, sebelum kita belajar Seni Budaya hari ini, jangan lupa untuk berdoa terlebih dahulu. Dengan doa dan upaya kalian yang sungguh-sungguh, Pak Arief yakin kalian akan mampu menguasai materi hari ini. Berikut peta konsep untuk materi kali ini.
PETA KONSEP
APERSEPSI
RINGKASAN MATERI
A. Pengertian Seni Lukis
Jika dihadapkan pada selembar kertas kosong dan dilengkapi dengan alat tulis, pasti ada keinginan kita untuk mencoret – coret kertas itu, mungkin hanya berupa garis-garis saja, tapi dari coretan garis tadi akan menjadi sebuah bidang-bidang yang bersinggungan. Sehingga dihasilkan sebuah bentuk. Sewaktu mencoret kertas tadi dengan garis-garis, ekspresi jiwa kita ikut larut didalamnya, sehingga apa yang kita gambarkan di kertas tadi, mewakili gejolak jiwa yang kita rasakan.
Ekspresi atau coretan-coretan itu bisa dikembangkan menjadi sebuah lukisan. Agar lebih bermakna, coretan itu perlu disempurnakan misalnya imajinasi, emosi, kelenturan, intensitas tebal-tipisnya termasuk dalam hal ini goresan warna-warnanya.
Tetapi apakah sesederhana itu melukis ?. Untuk itu, kita perlu mengenal apakah pengertian seni lukis.
Ada berbagai pengertian seni lukis menurut beberapa ahli, sebagai berikut :
- Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik, bahan, serta bentuk karya seni tersebut.
- Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi dan gagasan pencipta secara penuh. Sehingga sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan apa yang ada dalam objek, tema atau gagasan secara representatif (Soedarso)
- Lukisan adalah suatu pengalaman artistik yang ditumpahkan dalam bidang dua dimensional dengan menggunakan warna dan garis (Soedarso)
B. Tujuan Berkarya Seni Lukis
Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan teknologi, seniman semaakin bebas dalam mengungkapkan ekspresinya. Namun, kegiatan yang melibatkan ekspresi, emosi, serta konsep bisa dikelompokkan dalam tujuan berkarya seni lukis tersebut, antara lain :
a. Tujuan Religius
Tujuan berkarya seni untuk tujuan religius sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang. Lukisan bisa mendekatkan diri dengan Sang Pencipta sebagai pelindung dan penjaga pengampunan dosa.
b. Tujuan Kritik Sosial
Kesenjangan sosial, peristiwa politik, ketidakberdayaan serta perilaku kehidupan lain yang terjadi dalam masyarakat bisa menjadi ide dalam berkarya seni lukis. Objek lukisannya bisa dengan simbol – simbol atau perumpamaan yang bisa dikaitkan dengan peristiwa. Kritik yang disampaikan berupa bentuk – bentuk kritik yang bersinggungan dengan pemerintah, lembaga sosial, ataupun kepada pemegang kekuasaan setempat. Contohnya lukisan Joko Pekik yang berjudul Berburu celeng.
c. Tujuan Ekspresi
Lukisan menjadi media ekspresi dan juga media mencurahkan emosi / perasaan. Coretan garis dan warna merupakan perwujudan dari dorongan emosi dan gejolak jiwa pelukisnya, sehingga penikmat karya seni tidak hanya mengutamakan keindahan semata. Lukisan ini menampilkan ekspresi yang sempurna, penggambaran tentang emosi, gejolak hawa nafsu, serta bisikan seperti topeng – topeng yang mengelilingi kehidupan manusia.
d. Tujuan Komersil
Seringkali, kita lihat lukisan yang dijual di pinggir jalan dengan warna mencolok dan kebanyakan didominasi oleh lukisan pemandangan. Tujuan penciptaan lebih mengutamakan aspek komersil sehingga bentuk dan gaya lukisannya cenderung mengikuti selera pasar.
C. Aliran Seni Lukis
Seperti kita bicarakan di atas tentang lukisan, sebuah lukisan memiliki ciri khas, tema dan teknik, yang disebut gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Representatif dan Non representatif. Berikut penjabaran aliran dan gaya lukisan serta tokoh – tokohnya.
a. Representatif
Pengertian representatif di sini adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Gaya seni rupa yang termasuk dalam representatif adalah sebagai Berikut :
1. Naturalisme
Yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata, sehingga perbandingan perspektif, tekstur atau warna serta gelap terang dibuat dengan seteliti mungkin. Lebih indah dari kenyataannya. Pelukis yang beraliran naturalisme antara lain Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel dll. Judul lukisan di atas “Ngarai Sianok”. Piawainya sang pelukis memainkan kuas dan warna sehingga menghasilkan karya seni yang mencapai kesempurnaan dari tekstur, perspektif, berkesan apa adanya tidak dibuat – buat dan sangat naturalis.
2. Realisme
Yaitu aliran yang memandang dunia ini apa adanya tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Perupa yang beraliran realisme antara lain Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S. Sudjojono dan Dullah. Lukisan ini diberi judul pelabuhan “Tanjung Priok”. Pada lukisan ini digambarkan suasana pelabuhan, aktivitas bongkar muat di kapal dan kesibukan orang yang lalu lalang, menggambarkan realita yang ada.
3. Romantisme
Yaitu aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner. Aliran ini melukiskan cerita – cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang bergaya romantisme tersebut antara lain : Raden saleh, Fransisco Goya, dan Turner. Lukisan historis yang melegenda “Penangkapan Pangeran Diponegoro” karya sang pelukis maestro kebanggaan Indonesia Raden Saleh, karya seni yang dilukis pada tahun 1857, menggambarkan ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830. Lukisan ini berukuran 112 cm x 178 cm.
4. Ekspresionisme
Yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya. Perupa yang menggunakan aliran ini antara lain : Vincent Van Gogh dan Affandi. Judul “Barong dan Leak”, ada beberapa versi karya lukisannya dengan tema Barong dan Leak merupakan bagian seni kebudayaan dari Masyarakat Bali. “Barong”dalam filosofi kehidupan sosial masyarakat bali merupakan simbol kebaikan dan “Leak”merupakan simbol kejahatan, sehingga antara Barong dan Leak adalah musuh sebagaimana bertolak belakangnya antara kebaikan dan kejahatan.
5. Impressionisme
Yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk dalam aliran ini antara lain : Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul gauguin dan S. Sudjojono.
6. Surealisme
Yaitu aliran seni lukis yang menggunakan bentuk dan warna seperti di dalam mimpi. Pelukis mengembangkan daya khayalnya untuk menyampaikan pikiran dan perasaan melalui bentuk – bentuk dalam karyanya. Perupa yang beraliran ini antara lain : Salvador Dali, Ivan Sagita, Agus Kamal dan Boyke Aditya. Lukisan ini mengakses pikiran bawah sadar untuk meningkatkan kreativitas seni. Dali akan menggunakan metode untuk menciptakan realitas dari mimpi dan pikiran bawah sadar, sehingga secara mental mengubah realitas apa yang ia ingin hal itu terjadi.
b. Non Representatif (tidak menyerupai apapun)
Pengertian Non Representatif adalah perwujudan aliran seni lukis yang menekankan pada unsur – unsur formal, yaitu struktur, unsur rupa dan prinsip estetik. Gaya seni lukis Non representatif berupa susunan garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari bentuk alam. Gaya ini memandang bahwa ekspresi jiwa tidak dapat dihubungkan dengan objek apapun,gaya ini menonjolkan bidang yang di isi oleh warna dan dipilah dengan garis – garis tegas. Seniman yang berkarya Non representatif antara lain : Wassily Kandinsky, Yuan Mirro, W. De Kooning, Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.
D. Tema Seni Lukis
Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing- masing memiliki sudut pandang yang berbeda- beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema – tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut :
Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing- masing memiliki sudut pandang yang berbeda- beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut. Tema – tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut :
1. Manusia Dengan Dirinya Sendiri
Seni Rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Di dalam pengungkapannya tersebut, kadang seseorang menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
2. Manusia Dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orang – orang yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya atau orang – orang yang ada dalam pikirannya.
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orang – orang yang ada di sekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orang tua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya atau orang – orang yang ada dalam pikirannya.
3. Manusia Dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan cita rasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan.
4. Manusia Dengan Alam Benda.
Benda – benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis, organis atau berbentuk bebas. Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari,meja kursi, buah-buahan, bunga, dan lainnya.
5. Manusia Dengan Aktivitasnya
Aktivitas manusia dalam kehidupan sehari – hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktivitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu,jual beli di pasar, menggembala ternak dan aktivitas lainnya.
6. Manusia Dengan Alam Khayal
Ide yaitu imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita, baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul di benak perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme.
E. Alat dan Bahan Berkarya Seni Lukis
Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis. Beragam pilihan alat, bahan dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan. Media berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
1. Pensil
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan kekerasan atau kehitaman karbonnya dengan menggunakan kode huruf H dan B. Kode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam yang terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B. Kode H menandakan jenis pensil keras yang terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H.
Pensil |
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari arang halus, sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.
Terbuat dari arang halus, sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.
Pensil Arang |
3. Pastel dan Krayon
Pastel terbuat dari bahan kapur dan pengikat cair serta transparan untuk mengikat pigmen dengan kapur. Pastel memiliki warna warni yang lembut. Krayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga warnanya mengkilat dan keras. Krayon mengandung lilin, warna yang dihasilkan mengkilap dan sedikit berminyak.
Pastel terbuat dari bahan kapur dan pengikat cair serta transparan untuk mengikat pigmen dengan kapur. Pastel memiliki warna warni yang lembut. Krayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga warnanya mengkilat dan keras. Krayon mengandung lilin, warna yang dihasilkan mengkilap dan sedikit berminyak.
Krayon |
4. Pena/Pulpen
Merupakan alat gambar yang digunakan untuk media tinta.
Merupakan alat gambar yang digunakan untuk media tinta.
Pena/pulpen |
5. Tinta Bak
Disebut tinta cina, warnanya hitam pekat dan tidak luntur bila terkena air. Ada yang berbentuk cairan dan berbentuk balok balok kecil.
Disebut tinta cina, warnanya hitam pekat dan tidak luntur bila terkena air. Ada yang berbentuk cairan dan berbentuk balok balok kecil.
Tinta Bak |
6. Cat Pewarna
Ada 2 cat pewarna yaitu :
a. Cat Air
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
Ada 2 cat pewarna yaitu :
a. Cat Air
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
Cat Air |
Cat Poster |
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis di atas kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
Cat Minyak |
7. Kuas
Merupakan alat yang digunakan untuk menguas/mengecat ke media lukis. Pemilihan kuas bergantung dari goresan yang akan kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat minyak. Kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air.
Merupakan alat yang digunakan untuk menguas/mengecat ke media lukis. Pemilihan kuas bergantung dari goresan yang akan kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat minyak. Kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air.
Kuas |
8. Pisau Palet
Pisau palet terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat. Selain itu, pisau palet juga berfungsi seperti layaknya kuas untuk membuat efek efek goresan pada media lukis. Bentuk dan ukurannya ada berbagai jenis, ada yang runcing, lebat dan bulat.
Pisau palet terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat. Selain itu, pisau palet juga berfungsi seperti layaknya kuas untuk membuat efek efek goresan pada media lukis. Bentuk dan ukurannya ada berbagai jenis, ada yang runcing, lebat dan bulat.
Pisau Palet |
9. Palet
Merupakan media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air. Bentuk palet cat minyak datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
Merupakan media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air. Bentuk palet cat minyak datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
Palet |
Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai media dalam melukis, kanvas menggunakan bahan linen atau bahan katun.
Kanvas |
G. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang Digunakan
1. Mozaik
Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni pada dinding atau lain sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang dapat digunakan antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas atau dapat pula batu yang berwarna warni. Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebu intersia.
Mozaik |
Merupakan teknik lukisan kaca yang meggunakan kaca, timah, kuningan dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga membentuk lukisan. Teknik lukisan ini pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur. Sedangkan di Indonesia, lukisan kaca ini awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat.
Lukisan Kaca |
Menggunakan media kanvas, cat yang digunakan biasanya dikemas dalam bentuk tube timah dalam bentuk pasta sehingga mudah digunakan. Dalam pemakaiannya, cat terlebih dahulu dicampur dengan lijn-olie.
Lukisan Cat Minyak |
Teknik Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis sehingga hasilnya transparan, media yang digunakan adalah kertas.
Lukisan Cat Air |
Lukisan jenis acrylic adalah lukisan dengan bahan yang disebut acrylic, yang menghasilkan warna warna cerah dan menyala. Lukisan jenis ini sering digunakan untuk berbagai eksperimen seperti sepatu, tas, dsb.
Lukisan Acrylic |
Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titik garis bidang ataupun ruang sebelum jadi sebuah gambar dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna.
Lukisan Batik |
Proses atau langkah dalam melukis, yaitu :
1. Memunculkan Gagasan
Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat dari sekeliling kita, misalnya dengan :
- Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain
- Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai, atau pegunungan
- Melihat dari buku, majalah atau internet serta dokumen lain tentang lukisan
- Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa biasanya hanya berupa goresan global tidak mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan kita ungkapkan.
Sketsa |
Media dan alat yang dapat digunakan dalam melukis antara lain :
- Menggunakan kertas seperti kertas karton, manila, padalarang atau hanya kertas hvs
- Menggunakan media yang lebar seperti tembok. dinding, atau papan
- Menggunakan media alternatif seperti kaca, cangkang telur atau permukaan benda pakai/kerajinan
- Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, crayon atau pastel
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, antara lain :
- Teknik aquarel (warna transparan)
- Teknik plakat (warna tebal)
- Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas atau palet
- Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna)
- Teknik timbul (mozaik)
- Menyempurnakan/menyelesaikan lukisan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan :
- Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif)
- Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan dan penentuan gelap terang
REFERENSI
- Buku referensi : Semua siswa kelas 9 wajib mendownload buku paket dengan cara KLIK DISINI.
- Video referensi : Beberapa video referensi terkait materi bisa dilihat dengan cara klik pada gambar.
LATIHAN SOAL
Setelah mempelajari materi ini, sekarang ayo dicoba untuk mengerjakan latihan soalnya.
Catatan :
Format Penulisan Identitas untuk mengerjakan latihan soal :
"Nama Lengkap/Kelas"
Contoh : Adellia Larasati/8A
~ Tetap Semangat Belajar Seni Budaya #dirumahaja ~
Komentar
Posting Komentar